Latest Entries »

ASMA’ 3 QUL

ASMA’ 3 QUL

Oleh: Hassan As’ad
( PRAKTISI SUPRANATURAL)
– 082137484112

assalamualaikum wr wb
puji syukur kehadirat allah swt yg telah memberikan nikmat serta hidayahnya pada kita, sholawat serta salam tidak lupa kita panjatkan pd junjungan nabi agung Muhammad saw yg telah kita tunggu2 syafaatnya di zaumul akhir nanti, alhamdulillah , , langsung saja, seperti yg saya umumkan bahwa malam ini sya akan ijazahkan secara resmi ASMA 3 QUL yg sudah di tunggu2, tp tdk ada amaln yg lebih tinggiderajatnya di sisi allah kecuali kalimah laa ilaaha ilallaah… asma 3 qul adalah ilmu yg bisa di gunakan untuk apa saja,, dan bila selesai mengamalkan dg sempurna, segala ucapan saudara akan menjadi kenyataan atas ijin allah swt, maka dari itu harus hati hati dalam menggunakanya, ,, maka dr itu bersihkan hati kita dr sifat2 yg membuat hati kita menjadi gelap dg cara dzikrullaah berdzikir mengingat allah, karena bisa membuat hati bisa bersinar kembali, berikut doa ASMA’ 3 QUL ;

” BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM..
QUL A’UU DZUBIROBBINNAAS, MALIKINNAAS..
QUL A’UU DZUBIROBBIL FALAQ, MIN SYARRI MAAKHOLAQ..
QUL HU ALLAAHU AKHAD, ALLAAHUSSHOMAD..
INNAMA AMRUHUU IDZAA AROO DASYSYAIAAN, AYYAKU LALAHUU KUN FAYAKUUN, KUN….KUN….KUN….”

cara mengamalkanya :

1. dibaca sebanyak 1000x setiap hari hingga 3 hari, jd totalnya 3000 (lebih baik pakai puasa sunnah 3 hari dimulai hari slasa)

2. tawasul pd nabi muhammad saw,sunnan kalijaga, syekh abdil qodir, kyai sidiq, kh. umar, ust, hassan as’ad, kedua orang tua dan diri sendiri

3. mengamalkan doa boleh setelah sholat, boleh menjelang tidur, dll yg penting 1 hari harus dibaca 1000x

4. bila selesai mengamalkan, cara memakai baca asma’ 3x.. lalu niat kan untuk keperluan apa,, tp hati hati bila berbicara karena setelah membaca asma’ 3x, insyaallah segala ucapanmu akan terjadi ” mulut mu harimaumu” itu sebabnya sy memilih orang 2 yg berhati bersih… bila ingin mengijasahkan pada orang lain harap hubungi saya dulu, karena tanpa ridho allah dan tanpa ke ikhlasan sya ilmu ini tidak akan berfungsi..

5. tanda tanda masuk nya ilmu, badan terasa panas dan kadang dingin seperti demam, dan di dalam tubuh terasa seperti ada hawa/cahaya/udara yg memasuki seluruh organ tubuh,,,

jangan berkecil hati bg yg belum bisa mengamalkan, masih ada asma kun fayakun, di sini hanya saya dan ki abdul jabbar yg mempunyai asma kun fayakun..
bila ada yg kurang jelas, bisa telfon saya jam 8.30…
soalnya setelah sholat isa’ saya masih wiridan.. terimakasih

wassalamualaikum wr wb

GAMBAR

DUA DUNIA

ASMA’ KUN FAYAKUN

HASSAN AS’AD (PRAKTISI SUPRANATURAL)

082137484112

Assalamualaikum wr wb,

nahmaduhu wanussoli wanussalimul ‘alaa rosulihil kariim, wa-ala alihi wa-ashabihi ajmain, ammaba’ad…
pertama kita panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yg telah memberikan nikmat kesehatan pada kita semua, sholawat dan salam tak lupa kita panjatkan pada junjungan nabi besar Muhammad saw yg telah kita tunggu2 syafaatnya nanti,

langsung saja ASMA KUN FAYAKUN saya ijasahkan secara ikhlas, bila ada sesuatu yg aneh yg anda alami saat mengamalkan asma ini, misal ; terasa energi sejuk, panas , dingin seperti demam, mimpi aneh dll , itu bisa hubungi saya / kang Abduljabar agar bisa di jelaskan lebih lanjut,

berikut ASMA’ KUN FAYAKUN :

” BISMILLAAHI RROHMAANI RROHIIM…
YAA QOWWIYU… YAA MATIIN…
KUN FAYAKUUN….
LAA HAULAA WALAA QUWWATA ILAA BILLAAH..
KUN FAYAKUUN…
KUN FAYAKUUN…
KUN FAYAKUUN…
LAA ILAAHA ILALLAAH, MUHAMMADURROSULULLAAH..”

CARA MENDAPATKANYA :
1) Asma’ dibaca selama 3/7 hari harus selesai minimal 10.000, berarti 1 hari harus membaca asma lebih dari 1000 bacaan..
2) Lebuh bagus lagi bila selama mengamalkan asma’ di sertai puasa sunnah selama 3/7 hari, bila tidak kuat puasa tidak juga tak apa-apa..
3) Biasanya pada saat akan mengamalkan / pas mengamalkn banyak sekali godaan , misalnya ; terasa bosan dalm mengamalkan, malas membaca, tidak ikhlas membaca, sering di runda2 waktu akan mengamalkn, bahkan ada yg di datangi makhluk aneh pd saat mengamalkn..dll dan bila terjadi seperti itu harap hubungi kami,

Asma ini fungsinya hampir sama dg asma 3 qul, asma ini berfungsi niat bicara langsung jadi, seperti si pahit lidah,,, asma ini bicara langsung jadi bila dlm keadaan trpaksa sperti mengembalikan orang yg kerasukan, bilaada pencurian dll, CARA MENGGUNAKANYA setelah selesai mengamlkan bila ingin mencoba tinggal baca 3/7x tahan napas sambil diniatkan untuk apa,,selain itu , anda harus hati hati perlu di ingat 1 menit setelah membaca asma 3/7x maka ucapan kita insyaallah akan langsung terjadi, bila yg sudah berhasil mengamalkannya , bagi yg belum berhasil mungkin tubuh anda masih terlumuri energi negatif/mungkin wadag belum kuat,,,, bisa di coba lain waktu..

alhamdulillah, trimakasih atas waktunya dan perhatianya, semoga bisa berhasil, dan semoga bisa digunakan di jalan yg benar dan di ridhoi ALLAH AWT, amiin..

wassalamu’alaikum wr wb….

AMALAN UNTUK MENGETAHUI ILMU (AMALAN) YG HAQ & YG BATIL
oleh HASSAN AS’AD
(praktisi spiritualis)

no hp;  082137484112

assalamualaikum wr wb, sy akan mengijasahkan amalan ini agar saudara2 sy bisa mengetahui ilmu2 yg haq dn yg batil, agar dlm mengamalkn suatu ilmu tidak keblinger, amalan ini sebenarnya ilmu dasar kebathinan, bila anda bingung dlm mengamlkan ilmu takut kalau ilmu itu palsu, tp anda ingin sekali mengamalkn makan ilmu itu, supaya anda tdk keblinger, maka pakailah amalan yg sy ijasahkan ini, agar tdk tersesat..

berikut amalanya :

” DZAALIKA BI-ANNALLOOHA HUWAL KHAQQU WA-ANNAMAA YAD’UUNA MIN DUUNIHII HUWAL BAATILU WA-ANNALLOOHA HUWAL ‘ALIYYUL KABIIR”
(QS. AL HAJJ : 62)

amalkan dg;
– puasa 1 hari
– doa d bc stlah sholat fardu 11x (selma puasa)
– setelh slesai puasa cukup d bca 3x shbis shlat fardu

bla ada ilmu yg di ijsahkan, tp anda ragu dg keaslian ilmu tsb, anda bs bc amaln ini 3x mata trpjam, bila stelah bc 3x hati anda ykin dg ilmu tsb mk amlkanlh, tp bila anda masih ragu jangn di amalkn,
smga berhsl

wassalam

SIFAT NABI

Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW

Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya’kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata: Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta’ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.
Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: “Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat”, tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.
Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.

Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.
Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.
Baginda tidak pemah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.
Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: “Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!”. Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.

Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.